Jumat, 21 Oktober 2011

Humor sore

Siapa Itu Thomas Alfa Edison

Bu guru: “Andi..! coba kamu jawab, siapa itu Thomas Alfa Edison..?”
Andi: “Tidak tau bu guru…”.
Bu guru: “Kalo James Watt, siapa dia..?”
Andi: “Ndak tau juga bu guru..”
Bu guru: “Andi! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak tau… Tidak pernah belajar ya?”
Andi: “Belajar kok bu guru… Lah coba Andi tanya, bu guru tau ndak siapa Arifin Widodo..?”
Bu guru: “Tidak tau…”
Andi: “Kalau Bambang Setiono Ibu tau?”
Bu guru: “Tidak tau… Emang siapa mereka itu..?”
Andi: “Yaa itulah Bu…, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..”

Ujian Susulan 4 Mahasiswa

Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”

Serahkan Semua Ini Pada Yang di Atas

Pada suatu hari Si Salim disuruh emaknya mengambil mangga di kebun. Sedang asik-asiknya Si Salim mengambil mangga, tiba-tiba di bawah dia melihat sepasang remaja sedang making love. Berdirilah bulu roma Si Salim. Entah kenapa dia tetap bertahan di atas pohon sambil menahan lututnya yang mulai gemetar. Selang 10 menit didengarnya suara isak tangis remaja perempuan itu, sambil tersendat-sendat dia bicara.
“Mas bagaimana kalau saya hamil nanti? Mas harus mau bertanggungjawab”
“Sudahlah dik, kita serahkan semua ini pada yang di Atas” jawab si lelaki.
Si Salim terperanjat lalu dia berteriak, “Enak aja menyerahkan semuanya padaku… aku kan cuma ambil mangga!”

Mas Punya Duit 20 Ribu Nggak?

 Akibat panen yang terus gagal, dan tak cukup penghasilan untuk makan, maka pasangan muda itu bonek (bondo nekat) hijrah ke Surabaya. Gemerlap kota terbesar kedua di Indonesia itu memberikan harapan kepada Parto, “akan kutaklukan Surabaya” katanya dalam hati. Namun malang… sebulan di Surabaya, mereka tak berhasil mendapat kerjaan, sehingga akhirnya Parto dengan amat sangat terpaksa, minta kepada Sum agar mau ngalah berkorban, jadi WTS. Sum mula-2 nggak mau, tapi desakan ekonomi tak bisa ditahan lagi, akhirnya ia bersedia, dengan syarat … agar Parto selalu mendampinginya. Akhirnya di seputaran Doly, Sum mejeng untuk pertama kalinya. Tak lama, sebuah angkot datang menghampiri…. sopirnya kesengsem dengan paras Sum yang ayu alamiah….
“Jeng… berapa tarifnya ?” tanya si sopir.
Sum kaget… karena emang tanpa persiapan mateng, sampe mo pasang tarif berapa juga kagak tahu, akhirnya ia menoleh ke belakang pohon tempat Parto mengawasinya dari jauh.
‘Bentar Mas.. ‘ katanya pada sopir angkot.
Ia menghampiri Parto, minta nasihat ….
Parto bilang : “Sum… kowe minta lima puluh ribu”
Sum kembali lagi ke sopir angkot dan bilang :
“lima puluh ribu mas…..”
“Wah… mahal yah….. awakku cuma ada 30 ribu…. boleh nggak…..”
Sum bingung lagi… dan ia kembali ke balik pohon tanya Parto
” Mas … dia punyanya cuman tiga puluh ribu… gimana ?”
Parto nyahut : “Bilang deh… kalo 30 ribu ya cuman dapat service tangan”
Sum balik lagi : “Mas… tiga puluh ribu pake tangan aja mau ?”
Sopir yg udah kebelet… setuju….
Mobil diparkir di tempat gelap…. dan di kursi depan si sopir mempelorotkan celananya. Giliran Sum akan melaksanakan tugasnya, ia terkesima melihat anunya si tamu yang besar sekali… dan ia bilang kepada si Sopir : “Mas… tunggu sebentar ya……”
Ia buru-buru balik lagi ke tempat Parto bersembunyi dan bilang kepada suaminya : “Mas Parto…. sampeyan ada duit 20 ribu nggak? Kalo ada mbok tolong dipinjamkan sama sopir itu dulu….. “

makan apa kita malam ini?

 

Antok pergi ke dokter mengeluh tentang istrinya yang sudah hilang pendengaran
“Seberapa burukkah pendengarannya?” tanya dokter.
“Entahlah, Dok. Yang jelas saya mesti harus berteriak kalau bicara dengannya”
“Oke, cobalah anjuran saya. Berdiri sekitar 6 meter darinya,lalu katakan sesuatu. Kalau dia tak bisa mendengarmu, berdirilah lebih dekat darinya, lalu katakan yang Anda katakan tadi. Kalau dia belum juga mendengar, teruslah mendekat. Dengan begitu saya akan tahu berapa jarak maksimal pendengarannya.”
Maka, Antok pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang memasak di dapur. Dari jarak 6 meter ia berteriak, “Makan apa kita malam ini?”
Tak ada jawaban.
Lalu ia mendekat lagi, berhenti di jarak 5 meter dan menanyakan hal yang sama. Juga tak terdengar jawaban. Begitu juga pada jarak 3 meter.
Akhirnya, ia berdiri di samping istrinya. “Makan apa kita malam ini?” katanya setengah berteriak.
Istrinya berbalik menghadap Antok, memelototinya, dan berteriak:
“Untuk keempat kalinya kubilang: KAMBING GULINGGGG!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar