Sabtu, 12 Mei 2012

Kiamat Bisa Terjadi Berulang-ulang

Mendengar kata kiamat sudah tentu membuat bulu kuduk merinding. Lalu bagaimana bila kiamat sampai terjadi berulang kali?
Ternyata dalam kacamata sains hal ini dimungkinkan terjadi. "Ya, dalam pandangan sains ini dimungkinkan," kata fisikawan Febdian Rusydi dalam ceramah di Masjid Baitul Ihsan, Kompleks BI, Jl Budi Kemuliaan II, Jakarta Pusat.
Febdian mengungkapkan di kalangan ilmuwan ada sebuah humor yang berhubungan dengan hal ini. Nabi Adam yang disebutkan sebagai bapaknya manusia bukan hanya satu.
"Ada yang bilang Nabi Adam kita yang sekarang itu yang ketujuh," candanya.
Febdian menjelaskan salah satu teori yang menyebabkan kiamat adalah matahari yang terus membesar dan akhirnya memakan planet, istilahnya red giant. Matahari yang tergolong bintang ini akan kehabisan bahan bakar dan terus berkembang sampai meledak (supernova).
Supernova ini akan menghasilkan debu kosmik yang merupakan cikal bakal bintang dan planet yang baru. Siklus ini menurut Febdian terjadi berulang-ulang dan menjadi dasar pemikiran ilmiah kenapa kiamat bisa terjadi berulang-ulang.
Febdian mengatakan sekarang ilmuwan di Amerika dan Eropa tengah meneliti temuan
supernova di angkasa untuk membuka selubung ini. "Tapi proyeknya lama, ini bisa
beribu-ribu tahun. Nggak bisa singkat," tuturnya.
Selain itu ilmuwan juga menyelidiki sebuah white dwarf, yakni bekas red giant yang tidak meledak. Benda tersebut dinamakan Sirius-B yang massanya 300 ribu kali massa planet bumi.
"1 Sendok white dwarf setara dengan 5 ton," tandasnya.
Kiamat juga bisa dikaji dari sudut pandang ilmiah. Bumi terdiri dari lapisan-lapisan. Paling dalam adalah inti yang bentuknya solid dan cair. Lapisan berikutnya adalah mantel yang terdiri dari silikat, gabungan silikon dan air.
Mantel adalah lapisan tempat panas bumi berada. Panas ini berputar di dalam mantel dan bisa menggerakkan bagian kerak (crust) bumi sehingga muncul gempa.
Febdian mengatakan kiamat terjadi di bumi ketika sistem gravitasi yang ada menjadi kacau oleh aliran panas bumi di lapisan mantel. Saat itulah terjadi pergerakan lempengan bumi yang ditandai dengan munculnya gempa.
Saat terjadi gempa orang akan sulit sekali berjalan. Febdian mengatakan dirinya mendengar kerabatnya di Padang mengaku baru bisa keluar dari rumah saat gempa berhenti mengguncang pesisir barat Pulau Sumatera beberapa waktu lalu.
"Saat normal, gravitasi seragam di setiap permukaan bumi. Tapi saat gempa gravitasi tidak lagi seragam di daerah gempa," ujar pria penyandang gelar master di teknik fisika itu.
Pergerakan lempeng di bumi itu terus berlanjut alias berevolusi. Bukti ilmiah menunjukkan dulu di bumi hanya ada satu kontinen besar sebelum akhirnya terpecah-pecah menjadi yang sekarang ini.
Pengaruh gaya gravitasi itu begitu besar. Sehingga bila terjadi gempa dengan skala yang luar biasa maka efek yang dihasilkannya pun besar pula.
"Gunung pun bisa tercungkil atau dengan kata lain bisa terangkat dan terbalik. Itulah skenario kiamat di bumi," terangnya.
Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S. Al Qariah:5)
Lalu bagaimana kiamat bisa terjadi? Karena terus berkembang maka ada 3 kemungkinan secara sains alam semesta akan mengalami kiamat yaitu Big Crunch, Big Chill, atau Big Rip.
Big Crunch menyatakan alam semesta akan terus berkembang hingga mencapai titik maksimal. Setelah mencapai titik maksimal maka alam semesta mulai mengecil (kompresi) dan akhirnya kembali menjadi titik.
Big Chill menyebutkan alam semesta akan terus berkembang sampai akhirnya kehabisan bintang-bintang bahan bakar. Efeknya, tanpa bintang, planet-planet akan beku dan mati.
Sementara itu, teori Big Rip mengatakan ekspansi alam semesta terus bertambah, galaksi mengembang, gravitasi melemah, dan isinya tercerai berai. Bintang, planet, dan akhirnya atom-atom akan pecah. Waktu dan dimensi akan berhenti.
"Seluruh benda akan pecah. Kursi atau meja akan pecah," terang pria yang kini sedang meneruskan studi S3 di Belanda itu.
Febdian mengatakan soal waktu tepatnya kiamat terjadi tetap hanya Allah yang tahu. Tetapi Allah juga telah memerintahkan untuk belajar dan mencari tahu tentang misteri alam atau lingkungan.
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya itu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman? (Q.S. Al Anbiyaa:30).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar