Jumat, 21 Oktober 2011

Orangtua Kaya Kata, Anak Cerdas


SETIAP orangtua ingin memiliki anak yang cerdas. Namun, tahukah Anda bila kemampuan orangtua menjalin percakapan dengan anak dapat membantu kecerdasan buah hati dan membuat mereka tampil percaya diri?

Jika Anda berpikir kecerdasan anak hanya dapat dibangun melalui pendidikan formal, atau oleh mereka yang ahli di bidangnya, Anda harus mempertimbangkan kembali pendapat tersebut. Karena sebagai orangtua, Anda memiliki peran besar di setiap tahapan tumbuh kembang, khususnya dalam membangun fondasi kecerdasan anak.

Hal tersebut bisa dimulai dengan kemampuan Anda menjalin percakapan setiap hari dengan si kecil. Anda akan terkejut bahwa kegiatan sederhana ini akan membantu memperkaya perbendaharaan kata si kecil, mengenal dan menggunakan kata-kata baru, memberanikan diri mengungkapkan pendapatnya di depan umum serta mengasah kepekaannya terhadap sesama dan lingkungan.

Begitu pentingnya menjalin dialog antara orangtua dan anak, PT Unilever Indonesia Tbk mengangkat tema tersebut dalam program rutin Daycare, yang berlangsung dari 22 Agustus sampai 9 September 2011.

"Tema Daycare 'Communication' terinspirasi dari buku yang menyebutkan bila orangtua senang berkomunikasi dengan anak, maka anaknya bisa mempunyai IQ 1,5 lebih tinggi dari anak-anak yang orangtuanya pendiam," kata dr Johny Sulistio, Senior Medical Advisor PT Unilever Indonesia Tbk dalam talkshow “Anak Cerdas Karena Orang Tua Banyak Kata' di Graha Unilever, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (8/9/2011).

Selama masa mudik Lebaran, PT Unilever memberi fasilitas  Daycare agar para karyawannya dapat menunaikan kewajiban bekerja secara maksimal. Namun, dr Johny memastikan jika fasilitas penitipan dan perawatan anak tersebut bukan sekadar Daycare.

“Daycare yang disediakan bukan dumping untuk anak, tapi keterampilan untuk orangtua mendampingi anak-anaknya. Daycare memberikan banyak aktivitas dan edukasi nonformal yang mendidik untuk mempersiapkan kemandirian di masa yang akan datang, menstimulasi kecerdasan intelegensia, daya imajinasi dan emosional anak,” imbuh ketua pelaksana program Daycare Unilever itu.

Dengan tema “Communication”, Daycare ingin membuka mata orangtua tentang arti penting membangun dialog dengan buah hatinya.

Di tengah kesibukan yang dijalani sehari-hari, orangtua harus bisa mempergunakan momen kebersamaan dengan si kecil menjadi sebuah perbincangan yang hangat. Dalam berbagai kesempatan dan suasana, sebaiknya buat si kecil mengungkapkan pendapatnya akan topik yang disukainya seperti kegiatan sehari-hari, permainan favorit bahkan tentang teman-temannya di sekolah.

"Tiga hal yang memegang peranan penting dalam komunikasi. Yaitu kata-kata (7 persen), suara (38 persen), dan body language (55 persen)," kata presenter dan MC dari TalkInc, Becky Tumewu dalam talkshow bertema “Anak Tampil Percaya Diri di Tempat Umum”.

Latih mereka untuk mengucapkan kata dengan benar. Berikan komentar agar perbincangan berjalan berimbang. Selain dapat memperkokoh hubungan orangtua-anak, perbincangan yang seimbang akan membuat anak tak hanya pandai berkata-kata, namun juga menjadi pendengar yang baik.

"Anak merupakan bentukan lingkungan Anda membiasakan diri seperti apa.
Seperti apa pribadi anak berkembang, itu merupakan peran orangtua. Karenanya sebagai orangtua, penting menunjukkan bahwa setiap anak unik dan istimewa, jangan memberi label pada mereka, berikan kesempatan mereka untuk memutuskan sesuatu, dan senantiasa gunakan kata-kata yang positif," tutup ibu dua anak ini.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Daycare terdiri dilakukan dalam ruang (untuk anak-anak usia 3 bulan s/d 5 tahun), dan kegiatan indoor dan outdoor untuk anak-anak usia 6 s/d 10 tahun. Selain itu, ada kegiatan untuk orangtua yakni talkshow dan workshop dengan narasumber yang kompeten di bidangnya.

Adapun kegiatan outdoor, anak-anak diajak mengunjungi Kampung Maen di Cibubur (25/8) di mana anak-anak diajarkan tentang tim building, belajar bekerja sama, menumbuhkan sikap pantang menyerah, permainan ketelitian dan strategi. Selanjutnya anak-anak diajak belajar membuat makanan di cooking class bertempat di Ranch Market Pondok Indah (6/9), dan untuk belajar bagaimana tampil di muka publik, anak-anak diajak mengunjungi studio televisi (8/9) untuk belajar bagaimana proses penyiaran dan menonton satu acara televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar