Selasa, 20 Desember 2011

Foto Anggota DPR RI Tercantik

Wanita cantik ada di mana-mana. Termasuk di gedung rakyat, DPR. Banyak artis yang menceburkan diri ke dunia politik dan membuat manis tampilan para politikus di Indonesia.
Siapa saja perempuan-perempuan cantik di Gedung DPR? Berikut jajaran wanita-wanita cantik yang duduk sebagai wakil rakyat di DPR.
1. Inggrid Kansil
Sebelum menjadi politisi dari Partai Demokrat, perempuan 34 tahun ini dikenal sebagai bintang iklan dan pemain sinetron. Istri Syarief Hasan ini hampir selalu menjadi pusat perhatian karena wajah dan dandanannya yang menarik mata untuk melihat.
2. Rieke Diah Pitaloka
Rieke tak hanya terkenal karena kecantikannya. Politisi PDIP ini juga dikenal sangat kritis terutama untuk isu-isu perempuan. Rieke dikenal sebagai pemain sinetron dan model iklan. Nama Rieke melambung saat berperan sebagai Oneng dalam Sitkom Bajaj Bajuri.
3. Nova Rianti Yusuf

Tidak seperti dua wanita cantik sebelumnya, Nova Riyanti tidak berangkat dari dunia keartisan. Perempuan cantik ini mengawali karirnya sebagai dokter. Selain politisi di Partai Demokrat, perempuan yang akrab disapa Noriyu ini juga dikenal sebagai psikiater. Penulis novel ini juga pernah dinobatkan sebagai pemenang Fun Fearless Female Kosmopolitan pada tahun 2004.
4. Angelina Sondakh

Mantan Putri Indonesia ini tak cuma cantik tapi juga seksi. Meski sudah melahirkan satu anak, Angie, demikian dia biasa disapa, tetap terlihat cantik. Angie memulai karir politiknya dengan bergabung ke Partai Demokrat.
5. Vena Melinda

Tak bisa disangkal, Vena Melinda menjadi salah satu sosok politikus tercantik di DPR. Seperti Angelina Sondakh, Vena juga merupakan mantan Putri Indonesia. Vena terjun ke dunia politik melalui Partai Demokrat.

Guru SD Digaji Mulai dari 5.000 Dollar AS

Shutterstock Ilustrasi: Pulau yang terdapat di Republik Seychelles
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Republik Seychelles meminta Pemerintah Republik Indonesia menempatkan guru ke negara kepulauan di tengah Samudra Hindia itu. Permintaan itu disampaikan Sekretaris Utama Kementerian Tenaga Kerja, Pendidikan, dan Sumber Daya Manusia Seychellas Marina Confait dalam pertemuan dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, di Victoria, Seychelles, Rabu (14/12/2011).

Jumhur menyebutkan, Seychelles meminta BNP2TKI menempatkan TKI berprofesi guru untuk mengajar pada semua tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Seychelles menjanjikan gaji di atas 5.000 dollar AS per bulan bagi guru di sekolah dasar. Sementara itu, guru untuk sekolah tingkat menengah sampai perguruan tinggi akan diberikan gaji dua atau bahkan tiga kali lipat lebih besar.
"Lebih kami utamakan adalah tenaga pengajar bidang Matematika dan Sains," kata Marina kepada Jumhur, seperti dikutip Antara, melalui surat elektronik yang diterima Kamis (15/12/2011) dini hari.

Marina didampingi jajarannya serta Konsul Khusus Seychelles untuk ASEAN yang berkedudukan di Jakarta, Nico Barita. 
   
Di Seychelles, Marina mengungkapkan, terdapat 20.000 pelajar dari semua jenjang sekolah. Akan tetapi, ketersediaan tenaga pengajar tidak memadai sehingga kehadiran guru dari luar sangat diharapkan, termasuk dari Indonesia.

Marina menjelaskan, untuk tenaga kerja bidang pendidikan, Seychelles menjanjikan gaji di atas 5.000 dollar AS per bulan bagi guru di sekolah dasar. Sementara itu, guru untuk sekolah tingkat menengah sampai perguruan tinggi akan diberikan gaji dua atau bahkan tiga kali lipat lebih besar.

Gaji itu di luar tunjangan akomodasi, makan dan minum, berikut tiket gratis untuk calon TKI guru dari negara asal ke Seychelles, serta hak cuti disertai tiket gratis untuk pulang dan kembali ke Seychelles.

"Intinya, kami membutuhkan jumlah yang tidak sedikit dan dapat dikatakan mendesak. Secara bertahap bisa dikirim puluhan sampai ratusan guru sesuai kebutuhan," ujar Marina.

Menyambut baik tawaran Seychelles


Merespons permintaan Seychelles, Jumhur mengatakan, pihaknya menyambut baik tawaran Pemerintah Seychelles tersebut. Ia berkomitmen akan menindaklanjuti dengan mencari tenaga pengajar di Indonesia agar bisa mengajar pada berbagai sekolah di Seychelles.

Jumhur mengatakan, upaya tindak lanjut yang akan dilakukan adalah melalui Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), selain bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun perguruan tinggi.

"Dengan demikian, permintaan dari Pemerintah Seychelles untuk penempatan tenaga guru dapat segera dipenuhi," katanya.

Jumhur bersama rombongan BNP2TKI mengunjungi Seychelles terkait upaya penjajakan perluasan pasar TKI formal di Seychelles, 14-15 Desember 2011, setelah sebelumnya berada di Pretoria dan Johannesburg, Afrika Selatan, untuk tujuan yang sama pada 12-13 Desember 2011.

Seychelles dipandang strategis karena negaranya menghubungkan negara-negara Afrika, yang berada sekitar 1.600 kilometer sebelah timur daratan Afrika dan timur laut Madagaskar.

Penduduk Seychelles diperkirakan berjumlah 88.000 jiwa yang mewakili keragaman etnis, seperti Eropa, Arab, China, India, dan dari sejumlah negara Asia lain.

Pendapatan per kapita penduduk Seychelles sendiri sebesar 27.000 dollar AS atau sembilan kali dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia setahun. Jumlah tenaga kerjanya sendiri mencapai 40.000 orang dan sekitar 10.000 orang merupakan tenaga kerja asing.

Negara sebesar wilayah Jakarta (455 kilometer persegi) itu mengandalkan sektor pariwisata untuk menggerakkan perekonomiannya.

Contoh Surat Kuasa

Contoh Surat Kuasa Surat Kuasa adalah salah satu surat yang cukup sering digunakan ditengah masyarakat. Pada dasarnya, Surat Kuasa adalah persetujuan tertulis dimana seseorang (pemilik kuasa) melimpahkan wewenang atau haknya kepada pihak lain (penerima kuasa) untuk melakukan perbuatan atau tindakan atas nama pemberi kuasa.
Pada post kali ini, Nearly-Expired Readers dapat melihat salah satu contoh bentuk surat kuasa yang sederhana.
Untuk keperluan penyajian contoh surat kuasa, disini Nearly-Expired.com meminjam dua nama kontestan Miss Universe yang sedang ramai dibicarakan.

SURAT KUASA


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Leila Lopes
No. KTP : 1234567890
Alamat : Jl. Cinta RT/RW 05/03 No. 10

Bersama ini memberikan kuasa kepada :
Nama : Catalina Robayo
No. KTP : 0987654321
Alamat : Jl. Kakijauhbanget rasanya No. 8

Untuk mengambil :
Mahkota Miss Universe 2011
No Seri : 1234566
Warna  : Putih
di kantor panitia acara Miss Universe 2011  yang beralamat di Jl. Cipete Timur Raya, Sao Paolo 13534.
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sao Paolo, 12 September 2011
Yang memberi kuasa,
Yang diberi kuasa,



_________________
_________________
Leila Lopes
Catalina Robayo

Ada kalanya Surat Kuasa perlu dibubuhi materai tempel. Bila diperlukan demikian maka materai harus ditempel di bagian tanda tangan “Yang memberi kuasa”.  Tanda tangan pembuat surat kuasa harus berada diatas atau menyentuh materai tersebut.
Pada saat Surat Kuasa dipergunakan jangan lupa sertakan lampirkan identitas kedua belah pihak, Pemberi dan Penerima kuasa.
Bagi Nearly-Expired Readers yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai surat kuasa, dari hasil googling saya menemukan satu blog yang mengulas lengkap perihal surat kuasa yang cukup enak dibaca dan mudah untuk dipahami.

Mengetahui saldo JHT Jamsostek secara online

Kartu Jamsostek
kabarindonesia.com
Bagi Nearly-Expired Readers yang mengikuti program Jamsostek, biasanya secara reguler Nearly-Expired Readers per tahunnya mendapatkan lembaran informasi saldo JHT yang diterbitkan oleh Jamsostek.
Melalui situs Jamsostek, Nearly-Expired Readers dapat Mengetahui saldo jht jamsostek secara online. Berikut ini adalah panduan untuk mendaftarkan diri Nearly-Expired Readers pada situs Jamsostek. sebelumnya persiapkan Nomer yang tertera pada Kartu Peserta Jamsostek (KPJ).
    • Masuk ke situs jamsostek dengan mengetikkan www.jamsostek.co.id pada internet browser
Jamsostek Online - 1
    • Klik Login pada navigation bar dan akan dihadapkan pada halaman login.
Jika Nearly-Expired Readers belum memiliki online account maka sekarang lah saatnya untuk mendaftarkan diri dan mendapatkan login account dengan cara mengklik link “sign up”Jamsostek Online - 2

Bila Nearly-Expired Readers sudah memiliki login account maka silahkan lewati langkah ini.
  • Setelah mengklik “sign up”, pada layar berikutnya klik pada pilihan “tenaga kerja” seperti pada gambar dibawah

Jamsostek Online - 3
  • Setelah itu akan tampil halaman “ketentuan penggunaan layanan web” setelah Nearly-Expired readers selesai membacanya klik pada pilihan “setuju” untuk melanjutkan

Jamsostek Online - 4
  • Pada layar berikutnya, sebuah form isian pendaftaran akan muncul. Lengkapi form tersebut seperti pada contoh dan setelah selesai klik tombol ”daftarkan”

Kolom yang ditandai dengan tanda bintang atau asterisk wajib diisi sementara kolom lainnya optional.Bila formulir sudah diisi dengan benar maka setelah mengklik “daftarkan” akan tampil pemberitahuan bahwa pendaftaran berhasilJamsostek Online - 5
Pembuatan login account selesai pada tahap ini.
Untuk mengakses halaman informasi saldo JHT, masuk ke halaman login dan gunakan account yang sudah dibuat mengikuti langkah di atas tadi.Jamsostek Online - 6
Setelah login berhasil, klik pada link “Buku JHT” untuk melihat informasi saldo JHTJamsostek Online - 7Sebagai informasi tambahan, Dana JHT ini suatu saat dapat dicairkan jika memenuhi kriteria umum sebagai berikut:
  • Masa kepesertaan Jamsostek sudah mencapai minimal 5 tahun
  • Sudah melewati masa tunggu selama 1 bulan sejak setoran Jamsostek terakhir (gaji terakhir/berhenti bekerja)
Untuk mencairkan dana JHT tersebut siapkan syarat-syarat administrasi yang diperlukan yaitu:
  1. Kartu Jamsostek
  2. Kartu Keluarga
  3. KTP
  4. Surat Keterangan Berhenti Bekerja dari masing perusahaan
  5. Copy buku tabungan (bila memilih pembayaran transfer)
Jika Nearly-Expired Readers berniat untuk berhenti kerja karena akan pindah kerja ke tempat lain atau karena alasan lainnya, jangan lupa minta surat keterangan berhenti kerja untuk mempermudah proses pencairan dana JHT.

Minggu, 18 Desember 2011

bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat

Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:

* Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
* Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.

Tapi, keuntungannya:

* Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
* Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
* Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.

Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.

Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.

Sukses Dimulai dari Impian Besar

apakah saat ini kita memiliki impian yang sangat tinggi yang ingin diraih, yaitu sebuah impian yang mungkin mustahil untuk kita capai dengan keadaan kita sekarang ini? Apakah mungkin sekarang kita sedang direndahkan dan ditertawakan oleh teman, saudara, atau bahkan orang tua ketika kita menceritakan impian kita kepada mereka?

Oleh DWI SANJAYA

Jika kita menjawab ya, janganlah kita merasa kecil hati dan putus asa. Sebaliknya, kita harus bangga dan berbahagia karena kita baru saja memasuki langkah awal kesuksesan. Mengapa demikan? Karena pondasi kesuksesan adalah impian yang kita miliki. Setiap orang yang telah sukses pasti diawali dengan impian.

Membangun impian dapat diibaratkan seseorang yang sedang membangun sebuah rumah. Awalnya kita harus membangun pondasi yang kokoh agar bila terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau lainnya yang mengakibatkan rumah yang kita bangun retak dan rusak, kita dapat membangunnya kembali.

Begitu pula halnya bila kita sedang berusaha mewujudkan impian yang kita miliki. Jika impian yang kita tanamkan sudah melekat sedemikian kuatnya dalam diri kita, kita akan siap untuk bangkit kembali jika seandainya kita mengalami bencana alam (baca: kegagalan).

Banyak orang berhasil yang mengawali langkah keberhasilan dalam hidupnya dengan bermimpi. Salah satunya adalah Soichiro Honda yang sekarang ini terkenal dengan produk ciptaannya berupa sepeda motor dan mobil bermerek Honda. Pada waktu Honda masih duduk di bangku sekolah, ia bukanlah seorang siswa yang pandai. Pada saat gurunya sedang menerangkan pelajaran, Honda sering melamun dan berkhayal berbagai macam penemuan yang cemerlang, terutama yang banyak berhubungan dengan permesinan karena ia sangat suka dengan mesin.
Karena kebiasaan bermimpinya di kelas tersebut ia sempat dikeluarkan dari sekolah. Namun hal tersebut tidak menghentikan semangatnya untuk mewujudkan semua im-piannya. Hingga saat ini Honda dapat memperlihatkan diri kepada dunia bahwa ia adalah salah satu contoh orang yang sangat berhasil dalam mengubah semua impiannya menjadi kenyataan. Dan sampai saat ini Honda terus-menerus melakukan inovasi-inovasi baru melalui mimpi-mimpi barunya dengan melakukan kampanye The Power of Dreams melalui media massa belum lama ini.

Kisah Honda ini terdapat memberi pelajaran yang cukup menarik yang dapat kita petik, yaitu bahwa setinggi apa pun mimpi kita, jika kita benar-benar yakin bahwa mimpi kita akan berhasil dan kita mau berusaha keras untuk mewujudkannya, maka pastilah suatu saat mimpi kita tersebut akan menjadi kenyataan. Percayalah!

Dalam realitas kehidupan yang kita jalani saat ini, kita harus memiliki cita-cita dan impian agar hidup kita dapat terarah dan memiliki tujuan yang jelas. Kita bebas merancang impian kita sesuai dengan yang kita inginkan dan kita juga bebas untuk mengubah impian kita setiap saat jika memang suara hati kita menghendaki untuk mengubahnya.

Keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup selalu berawal dari impian. Namun tidak semua orang berhasil mewujudkan impiannya. Hal ini bergantung pada bagaimana kita bisa mengarahkan impian kita kepada kenyataan yang kita harapkan. Orang yang berhasil mewujudkan impiannya adalah orang yang dapat menyelaraskan antara impian dengan tindakan. Suatu impian akan dapat dicapai jika kita tidak terlena dengan impian-impian kita dan selalu hidup dalam dunia impian, namun kita diharapkan untuk mau mengubah sikap dan tindakan kita menuju ke arah impian yang kita cita-citakan.

Jika saat ini kondisi dan keadaan kita sangat jauh dari impian yang kita miliki, kita harus mengubah perilaku dan tindakan kita untuk mencapainya. Dengan kata lain, kita harus keluar dari zona kenyamanan (comfort zone) kita. Misalnya, jika kita memiliki impian untuk bisa lulus sekolah/kuliah dengan nilai baik, ubahlah sikap kita yang mungkin biasa bermalas-malasan untuk menjadi lebih giat lagi dan berusahalah dengan sebaik mungkin untuk mewujudkannya.

Mimpi Pasif dan Mimpi Aktif

Saya rasa hampir setiap orang pernah bermimpi. Mimpi adalah suatu rangkaian kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar kita. Mimpi yang biasa kita alami adalah mimpi pada saat kita sedang tidur. Mimpi pada saat kita sedang tidur biasanya terjadi apabila kita sedang menghadapi suatu permasalahan dalam diri dan batin kita. Masalah-masalah tersebut masih menumpuk dalam pikiran kita sehingga pada saat kita tidur alam pikiran bawah sadar kita membawa kita kepada masalah-masalah tersebut tanpa dapat kita kendalikan, namun kita merasa seolah-olah mengalami kejadian yang sebenarnya.

Mimpi seperti ini saya sebut dengan istilah mimpi pasif. Saya menyebut demikian karena mimpi tersebut adalah mimpi yang terjadi di luar kehendak kita. Kita tidak dapat mengontrol mimpi kita itu dan mimpi tersebut cenderung tidak nyata. Mimpi seperti ini akan berakhir apabila kita terjaga dari tidur.

Di samping mimpi pasif yang berlangsung pada saat kita tidur, ada juga seseorang yang pada dasarnya sering berkhayal atau mengimajinasikan hal-hal indah secara terus- menerus namun tidak pernah berusaha untuk mewujudkannya.

Berkhayal (mimpi) semacam ini saya kategorikan ke dalam mimpi pasif juga karena ia hanya berangan-angan dan membayangkan kejadian-kejadian indah namun tanpa diikuti perubahan tindakan yang menuju kepada tercapainya impiannya tersebut.

Hal ini sama saja halnya dengan hidup dalam dunia mimpi yang telah saya sebutkan sebelumnya karena semua angan- angan tersebut akan berakhir pada saat ia selesai berimajinasi (baca: bangun dari tidurnya).

Sedangkan mimpi aktif adalah suatu imajinasi atau khayalan yang dilakukan secara terus-menerus namun disertai dengan perubahan perilaku yang mengacu kepada tercapainya mimpi tersebut sehingga kita tidak selalu hidup dalam dunia mimpi atau dunia tidur dan berusaha mewujudkannya.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam dunia tidur pada saat kita bermimpi, kita tidak dapat mengendalikan mimpi kita tersebut, dan setelah kita terbangun semua hal yang terjadi dalam mimpi tersebut hilang tanpa bekas. Begitu pula jika kita hanya memiliki impian tapi tidak melakukan sesuatu untuk mewujudkan impian tersebut adalah sama dengan ber-mimpi pasif karena tidak ada tindakan nyata untuk mewujudkannya.

Oleh karena itu, kita hendaknya menjadi pemimpi-pemimpi aktif di mana kita tidak hanya berimajinasi saja tapi juga melakukan tindakan yang mendukung ke arah tercapainya impian kita. Lakukan perubahan dalam diri kita, keluar dari zona kenyamanan, dan raihlah impian kita tersebut.

KINERJA = MOTIVASI x KEMAMPUAN

Dunia sepakbola Inggris dikejutkan oleh kekalahan Manchester United (MU) dari Portsmouth pada Piala FA pekan lalu. MU, klub terkaya di dunia yang dipenuhi pemain bintang dengan kemampuan tinggi harus takluk dengan tim yang beberapa tahun lalu langganan bermain di Liga Championship alias liga di bawah Liga Premier. Kaget kita bertambah lagi, karena tiga hari setelah MU kalah, Chelsea lebih parah lagi karena tumbang oleh klub Liga Championship papan bawah yang saat ini masih menduduki posisi buncit (urutan 19) bernama Barnsley. Lho lho kok bisa sih? Apa kurangnya Chelsea? Klub kaya dan dipenuhi pemain berkemampuan tinggi, yang gaji sebulan Frank Lampard mungkin bisa membiayai operasional bulanan tim Barnsley. Kok bisa berkinerja buruk alias jadi kutu kupret dan ndeso ketika berhadapan dengan Barnsley? Nah ini topik bahasan kita pagi dini hari ini ;)

Kinerja seseorang ataupun sebuah organisasi ternyata tidak hanya ditentukan oleh masalah kemampuan (skill) tapi ada faktor lain yang mempengaruhi. Jerry Gray dan Frederick Starke di tahun 1984 mengeluarkan satu rumus bahwa:

KINERJA = MOTIVASI x KEMAMPUAN

Motivasi adalah entusiasme, semangat dan persistensi seseorang dalam melakukan suatu tugas atau kewajiban yang dia emban. Kemampuan pemain Barnsley maupun Portsmouth, bisa saja jauh di bawah MU dan Chelsea, tapi mereka memiliki motivasi yang tinggi dan mengebu-gebu untuk mengalahkan tim besar yang kaya dan terkenal seperti MU dan Chelsea. Tingginya motivasi bisa juga karena kekuatan karakter manajer atau sang leader yang memiliki pengaruh mental ke pemain. Akhirnya kinerja yang dihasilkan oleh Portsmouth dan Barnsley lebih baik, dan berhasil maju ke babak semi final piala FA ;)

Saya sering sampaikan ke mahasiswa-mahasiswa saya bahwa “punggung parangpun kalau kita punya motivasi dan semangat mengasah, akan bisa jadi tajam”. Saya sendiri juga cah ndeso dan kutu kupret, yang sejak SD susah mbedain huruf “b” dan “d”, dan yang masuk ke SMA Taruna Nusantara dengan NEM SMP yang sangat rendah. Saya bukan lulusan terbaik SMP Negeri 8 Semarang, ditambahi memang SMP saya tercinta ini juga bukan SMP favorit di Semarang :) . SMP yang di tahun 1990 dan mungkin juga sampai sekarang, orang Semarang pun nggak tahu dimana posisinya :D Tapi saya punya modal penting, yaitu ”semangat”. Saya punya motivasi lebih untuk mendongkrak kinerja saya, saya nggak mau tahun berikutnya dipulangkan karena nggak naik kelas. Di SMA Taruna Nusantara, tidak naik berarti dikeluarkan dari sekolah :(

Apa yang saya lakukan? Saya kurangi tidur, saya tetap terjaga dan belajar ketika teman-teman sudah terlelap tidur, dan saya bangun lebih cepat daripada siapapun di asrama SMA Taruna Nusantara. Alhamdulillah kinerja saya yang dinilai bapak ibu guru dalam bentuk angka-angka menunjukkan grafik meningkat tiap triwulan. Cah ndeso, kutu kupret dan mbeling kayak saya pun akhirnya bisa menikmati nilai raport yang baik lho :)

Tahun 1995, masuk kampus di Jepang juga harus ngos-ngosan lagi :) Masalah pertama adalah kanji yang diajarkan di sekolah bahasa Jepang ternyata hanya selevel anak SMP. Semakin parah karena kemampuan otak terbatas, awal-awal kuliah saya memerlukan waktu satu jam untuk memahami satu halaman buku textbook mata kuliah, yang mahasiswa Jepang hanya perlu 5 menit … hehehe. Ya kemampuan mereka harus saya kejar dengan semangat dan motivasi. Saya atur jadwal, saya buat logika sederhana saja, kalau mahasiswa Jepang dalam 1 jam bisa pahami 12 halaman, ya saya berarti juga harus pahami 12 halaman, meskipun resikonya 12 jam mata pedes karena melototin buku :) Alhamdulillah kinerja saya sebagai mahasiswa di Saitama University Jepang tidak terlalu mengecewakan kok. Di akhir kelulusan program S1, alhamdulillah masih bisa masuk tiga besar di jurusan, dan bisa melanjutkan ke program Master dan Doktor tanpa tes plus ditawari berbagai beasiswa penuh termasuk dari Mombusho.

Anda merasa jadi siswa atau mahasiswa tidak berprestasi? Kemampuan otak terbatas? Atau susah banget nangkep pelajaran atau lebih parah lagi karena merasa nggak dapat apa-apa di kampus? Jangan nyerah, tingkatkan motivasi, jangan mau jadi pecundang, jangan mau kalah, tamaklah dalam ilmu tapi jangan tamak dalam harta, tahta atau wanita :D Insya Allah hasilnya akan ngikut, lha mau berharap ke siapa lagi, teman, saudara, sahabat? Ingat nggak ada yang bisa mengubah diri Anda kecuali Anda sendiri lho, sesuai dengan janji yang Diatas, “innallaha laa yughaiyiru maa biqaumin, hatta yughaiyiru maa bianfusihim“.

Mungkin sebenarnya rumus kinerja itu tidak hanya MOTIVASI x KEMAMPUAN, tapi juga adanya ridha Allah karena kekuatan doa kita. Ridha Allah kadang sering kita terjemahkan dalam bentuk kata-kata “untung”, “lucky”, dsb ;)

Orang bijak sering mengatakan:

“Knowledge is power, but character is more”

Cuman biasanya saya tambahi menjadi:

“Knowledge is power, and character is more, but lucky is everything” ;)

Ayo susun dan rapikan hidup kita sekarang juga. Anda punya modal dan bekal yang lebih baik daripada seorang Romi Satria Wahono. Jangan sampai kalah sama si katrok satu ini ;)

Teknik Cepat analisa data Penyusunan Proposal Skripsi dan Penyelesaiannya




Teknik Cepat analisa data Penyusunan Proposal Skripsi dan Penyelesaian
Anda Pusing dengan Skripsi, Padahal Skripsi itu tidak begitu Sulit dan Rumit asalkan kita menguasai Metodologi Penelitian secar Benar, Ibarat orang berjalan Apabila arah mata angin saja Bingung bagaimana seseorang bisa sampai Tujuan, begitu Fenomena para Mahasiswa saat ini, yang Akibatnya Menghabiskan Uang dan Waktu, padahal jika mampu memahami Metodologi Secara Benar Skripsi bukanlah hal yang sulit. Sehubungan dengan hal itu, maka untuk Membantu para Mahasiswa agar tidak Terjerumus lebih dalam dari Lembah KeBingungan-kebingungan (Depresi) berkaitan dengan Masalah Skripsi tsb, Maka perlu untuk segera diPikirkan Solusi apa yang dapat mengatasinya. Karena jika hal tersebuat tidak sesegera dilakukan, Mahasiswa akan lebih Depresi, Putus Asa dan Lebih Malas lagi menyelesaikan Skripsinya.
Setelah anda memiliki bahan yang cukup, langakah berikutnya adalah analisa data penyusunan Proposal skripsi dan Penyelesaianya. Trik cepat bagaimana menganalisa data, Teknik yang saya dapat dari seorang Sarjan hukum ketika beliau masih menjadi pembimbing skripsi. sekarang beliau sudah bekerja di Jakarta sebagai Consultan di sebuah Perusahaan di Jakarta. saya sangat berkesan ketika beliau membuka rahasia bagaimana penyusunan bahan secara cepat dengan begitu banyak bahan. Ternyata teknik nya cukup sederhana hanya dengan menggunakan TABEL dengan mengelompokkan menjadi beberapa bagian.
Kolom Pertama Objek yang mau di teliti (Pokok bahasan yang mau di teliti)
Kolom Kedua Letak (Halamam bahan) untuk mempermudah mengingat2 letak jika sewaktu2 di butuhkan
Kolom Ketiga Analisa Teori (Praktek/Pelaksanaanya dari teori), Kelemahan, Kelebihan, Masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan teori
Kolom Keempat Kesimpulan Sementara (Kesimpulan Bab dan Sub Bab)
Kolom Kelima Sumber Referensi/Daftar pustaka (Judul. Halaman, Url/ Halamam Website)

Dengan menggunakan tabel di atas, terbukti sangat membantu mempercepat dan mempermudah dalam penyusunan Skripsi di banding menggunakan teknik biasa. Jika anda serius dan fokus dalam waktu kurang dari 7 X 24 Jam anda bisa menyelesaikan khususnya dalam penyusunan proposal skripsi. Kendala yang sering muncul adalah antara Dosen 1 dan 2 sering terjadi perbedaan analisa, nahh ini lah menariknya skripsi, bisa cepat Finish bisa juga lambat tergantung dari keseriusan yang mengerjakan.

Sabtu, 17 Desember 2011

Chobits

Makalah Kependidikan & Keguruan – MK Administrasi Pendidikan – Guru Sebagai Tenaga Profesional


PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PROFESI KEGURUAN
 A. Pengertian Profesi Guru
Pada kegiatan belajar 1 telah kita bahasa pengertian profesi dan ciri-cirinya. Berdasarkan uraian diatas tampaknya jabatan guru belum sepenuhnya dapat dikategorikan sebagai suatu profesi yang utuh, dan bahkan banyak orang berpendapat bahwa guru hanya jabatan semiprofessional atau profesi yang baru muncul (emerging profession)karena belum semua ciri-ciri diatas yang dapat dipenuhi.
Menurut Amitai Etzoioni (1969 : 89) guru adalah jabatan semiprofessional karena :
“…The training (of teacher) is shorter, their status less legitimated (low or moderate), their right to privileged communication less established; there is less of a specialized knowledge, and they have less autonomy fro, supervision or societal control than ‘the professions’…”
Guru harus dilihat sebagai profesi yang baru muncul, dan karena itu mempunyai status yang lebih tinggi dari jabatan semiprofessional, bahkan mendekati jabatan profesi penuh. Pada saat sekarang, seperti telah dijelaskan juga didepan, sebagian orang cenderung menyatakan guru sebagai suatu profesi, dan sebagian lagi tidak mengakuinya. Oleh sebab itu, dapat dikatakan jabatan guru sebagian, tetapi bukan seluruhnya adalah jabatan profesional, namun sedang bergerak kerah itu. Kita indonesia dapat merasakan jalan kearah itu mulai ditapaki, misalnya dengan adanya peraturan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa yang boleh menjadi guru hanya yang mempunyai akta mengajar yang dikeluarkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK). Selain itu juga guru diberi penghargaan oleh pemerintah melalui Keputusan Menpan No. 26 tahun 1989, dengan memberikan tunjangan fungsional sebagai pengajar dan dengan kemungkinan kenaikan pangkat yang terbuka.
Setelah kita bahas profesionalisasi secara panjang lebar, mungkin dalam hati anda timbul pertanyaan, untuk apa dibicarakan profesionalisasi dalam dunia kependidikan ? Kalau dipahami secara baik, kriteria jabatan profesional yang telah dibicarakan diatas, maka jelaskan bahwa jabatan profesional sangat memperhatikan layanan ini secara optimal, serta menjaga agar masyarakat jangan sampai  dirugikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tuntunan jabatan profesional harus sangat tinggi. Profesi kependidikan, khususnya profesi keguruan, tugas utamanya adalah melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan alasan tersebut jelas kiranya bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.
 B.   Perlunya Profesionalisasi Dalam Pendidikan
Bersedia atau tidak, setiap anggota profesi harus meningkatkan kemampuannya, demikian pula dengan guru, hams pula meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Lebih khusus lagi Sanusi et. aI. (1991:23) mengajukan enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan (dan bukan dilakukan secara asal saja), yakni sebagai berikut.
  1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya; sementara itu pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia.
  2. Pendidikan dilakukan secara internasional. yakni secara sadar bertujuan, maka pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal, nasional, maupun lokal, yang merupakan acuan para pendidik. peserta didik dan pengelola pendidikan.
  3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan pendidikan.
  4. Pendidikan bertolak dan asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang. Oleh sebab itu, pendidikan itu adalah usaha untuk mengembangkan potensi unggul tersebut.
  5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya. yakni situasi di mana terjadi dialog antara peserta didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh ke arah yang dikehendaki oleh pendidik agar selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat.
  6. Sering terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikan, yaitu menjadikan manusia sebagai manusia yang balk (dimensi intrinsik) dengan misi instrumental yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu.
Dalam keseluruhan perangkat tenaga penggerak di sektor pendidikan, nampaknya tenaga pelaksana umumnya, dan guru pada khususnya merupakan salah satu mata rantai yang cukup lemah. Kalangan guru sendiri pun menyadari akan hal ini. Oleh karena itu muncullah berbagai usaha untuk menghasilkan “guru yang lebih berkualitas”.
Di banyak tempat, kita masih menemukan guru berada di dalam situasi yang kurang menguntungkan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Banyak guru yang ditempatkan di dalam ruang yang penuh sesak dengan subjek didik (anak didik) dengan perlengkapan yang kurang menjadi, dengan dukungan manajerial yang kurang mutakhir. Di tempat yang demikian itulah, guru-guru itu diharapkan melaksanakan tugas yang maha mulia untuk mendidik generasi penerus suatu bangsa. Hal ini akan bertambah lebih berat dan kompleks, bilamana dihadapkan lagi dengan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi dengan dukungan fasilitas yang minim dan dengan iklim kerja yang tidak menyenangkan. Selain itu beban guru ditambah lagi dengan berbagai tugas non-mengajar yang banyak menyita waktu dan tenaga para guru.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu pihak, serta kemajuan dan perkembangan yang dialami masyarakat serta aspirasi nasional dalam kemajuan bangsa dan umat manusia di lain pihak, membawa konsekuensi serta persyaratan yang semakin berat dan kompleks bagi pelaksana sektor pendidikan pada umumnya dan guru pada khususnya.
Pendidikan yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat modem dewasa ini dan sifatnya yang selalu menantang, mengharuskan adanya pendidik yang baik. Hal ini berarti bahwa di masyarakat diperlukan pemimpin yang baik, di rumah diperlukan orang tua yang baik, dan di sekolah dibutuhkan guru yang baik. Akan tetapi dengan ketiadaan pegangan tentang persyaratan pendidikan profesional maka hal ini menyebabkan timbulnya bermacam-macam tafsiran orang tentang arti guru yang baik,  tegasnya guru yang profesional. Seperti sudah dikemukakan di atas, bahwa pengertian profesi guru yang balk telah menimbulkan berbagai macam tafsiran. Ada yang menginginkan ketentuan-ketentuan yang lebih ketat, supervisi yang lebih efektif dan efisien. Ada pula yang menghendaki diutamakan kelengkapan, prasarana dan sarana yang lebih memungkinkan para guru menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki sebelumnya.
Berbagai masalah di atas seperti tuntutan akan perkembangan ilmu, sikap masyarakat terhadap guru, fasilitas yang kurang memadai, dan sebagainya, namun ada hal yang memerlukan perhatian khusus, yaitu disiplin. Untuk situasi dan kondisi tertentu, maka semua masalah mungkin sama-sama perlu diperhatikan. Lepas dan kenyataan bahwa masalah disiplin kerja bukanlah sekedar ketaatan akan peraturan secara ketat, tetapi mempunyai arti yang jauh lebih luas dan dalam dan pada itu. Dengan disiplin yang ketat, cenderung untuk menjadikan manusia untuk bertingkah laku secara rutin dan bersifat mekanis, padahal pekerjaan mengajar/mendidik yang dilakukan guru memerlukan sifat-sifat kreatif dan inovatif. Oleh sebab itu, disiplin yang paling baik adalah bagaimana seorang guru dapat memahami tanggungjawabnya dan menyadari dampak negatif yang akan terjadi, jika dia (guru) tidak disiplin. Demikian pula dengan pengadaan berbagai bantuan dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan kerja yang menyenangkan, seperti pengadaan alat-alat laboratorium/workshop, bahan-bahan instruksional serta fasilitas yang dibutuhkan. Pada akhirnya dapat pula dikemukakan bahwa pengadaan gedung mewah yang penuh berisi peralatan model mutakhir, tetapi yang didiami oleh guru-guru tanpa apresiasi, kreativitas, motivasi, dedikasi serta kompetensi profesional, belumlah merupakan jaminan untuk keberhasilan pendidik, tetapi mungkin sekali akan berakhir dengan frustasi dan kekecewaan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan bahwa dalam mencari jawaban tentang apa dan siapa itu guru yang baik memerlukan suatu tinjauan yang luas serta melingkupi berbagai segi. Sesudah itu barulah disimpulkan profil guru yang bagaimana yang dikehendaki. Jawabannya adalah guru yang profesional yang memiliki kemampuan profesional, personal dan sosial. Hal ini jelas dikemukakan oleh Winarno Surachmad (1973) bahwa: “Sebuah profesi, dalam artinya yang umum, adalah bidang pekerjaan dan pengabdian tertentu. Yang karena hakikat dan sifatnya membutuhkan persyaratan dasar, keterampilan teknis dan sikap kepribadian tertentu”. Dalam bentuknya yang modem, profesi itu ditandai pula oleh adanya pedoman-pedoman tingkah laku yang khusus mempersatukan mereka-mereka yang tergolong di dalamnya sebagai satu korps, ditinjau dan pembinaan etik jabatan. Pelembagaan profesi serupa itu tidak saja dapat memperkuat pengaruh teknis, tetapi juga pengaruh-pengaruh sosial dan politik, ke dalam maupun ke luar. Umumnya dengan mudah orang menyetujui bahwa tugas sebagai seorang guru baiknya dipandang sebagai tugas profesional. Tetapi tidak semua menyadari bahwa profesionalisasi tenaga pelaksana itu bukan hanya terletak dalam masa-masa persiapan (pendidikan pendahuluan), tetapi juga di dalam pembinaan dan cara-cara pelaksanaan tugas sehari-hari. Dengan perkataan lain profesionalisasi guru tidak selesai dengan diberikannya lisensi mengajar kepada mereka yang berhasil menamatkan pendidikannya. Untuk menjadi guru ini baru mencakup aspeknya yang formal. Kualifikasi yang formal ini masih perlu dijiwai dengan kualifikasi riil dan ini hanya mungkin diwujudkan dalam praktek.
 C.   Syarat-Syarat profesi Guru
Dan penjelasan di atas, dapat dikemukakan bahwa guru dianggap sebagai suatu profesi bilamana ia memiliki pernyataan dasar, keterampilan teknik serta didukung oleh sikap kepribadian yang mantap. Dengan demikian, berarti guru yang profesional hams memiliki kompetensi berikut ini.
  1. Kompetensi profesional, artinya ia memiliki pengetahuan yang luas serta dalam dan subjek matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam proses belajar mengajar. Guru pun harus memiliki pengetahuan luas tentang landasan kependidikan dan pemahaman terhadap subjek didik (murid).
  2. Kompetensi personal, artinya memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi subjek. Dengan kata lain, guru hams memiliki kepribadian yang patut di teladani, sehingga mampu melaksanakan kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara, yaitu tut wuri handayani, ing madya mangun karso, dan ing ngarso sung tulodo.
  3. Kompetensi sosial, artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas.
  4. Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai benda material. Apabila seorang guru telah memiliki kompetensi tersebut di atas, maka guru tersebut telah memiliki hak profesional karena ia telah dengan nyata memenuhi syarat-syarat berikut ini.
    1. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan yang menjadi tanggung jawabnya.
    2. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan pendidikan setempat.
    3. Menikmati kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
    4. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya.
    5. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara individual maupun secara institusional.
Dalam usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya, maka para gurulah merupakan perangkat pelaksana yang terdepan. Kalau bidang teknik, kedokteran, pertanian, industri dan lain-lain adalah untuk kepentingan manusia, maka guru bertugas untuk membangun manusianya. Hal ini tentu memerlukan persyaratan tertentu untuk dapat melaksanakan tugas tersebut di atas yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara panggilan, ilmu, teknologi, dan seni, yang bertumpu pada landasan pengabdian dan sikap kepribadian yang mulia.
Pada hakikatnya tugas guru tidak saja seharusnya diperlukan sebagai suatu tugas yang profesional, tetapi adalah wajar bilamana melihatnya sebagai suatu profesi utama, karena mengajar, antara lain berarti turut menyiapkan subjek didik ke arab berbagai jenis profesi. Dikaitkan dengan angkatan kerja maka implikasinya ialah guru merupakan angkatan kerja utama, karena guru merupakan tenaga yang turut menyiapkan tenaga pembangunan lainnya.
Setelah mengkaji uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa di atas pundak guru terdapat beban yang berat dan semakin menantang, karena memang tugas guru adalah sedemikian berat dan akan semakin berat dengan majunya masyarakat serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka sudah sewajarnya apabila kepada setiap guru diberikan jaminan sepenuhnya agar supaya ia menghayati haknya sebagai seorang petugas profesional. Kepada para guru, sudah saatnya Anda untuk meningkatkan kemampuannya, sejalan dengan semakin meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap profesi guru.
 D.   Ciri-Ciri Profesional Keguruan
Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru akan mulai nanipak, seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Richey (1974) sebagai berikut.
  1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi.
  2. Para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru.
  3. Para guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal bahan pengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan.
  4. Para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesional yang dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.
  5. Para guru, diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service.
  6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a life career).
  7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun secara lokal.

Makalah Kebidanan dan Keperawatan – Memahami Penyakit Paten Ductus Arteriosus,

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang

Paten Ductus Arteriosus (PDA) adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah.

Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan anak. Apabila tidak di operasi, kebanyakan akan meninggal waktu bayi. Apabila penyakit jantung bawaan ditemukan pada orang dewasa, hal ini menunjukkan bahwa pasien tersebut mampu melalui seleksi alam, atau telah mengalami tindakan operasi dini pada usia muda.
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan.

Adapun gejala paten ductus arteriosus pada bayi Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung, Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di tepi sternum kiri atas.

B.   Tujuan

1.    Untuk mengetahui cara mencegah paten ductus arteriosus

2.    Mengetahui patofisiologi paten ductus arteriosus

3.    Memberikan penjelasan tentang bahaya yang di timbulkan paten ductus arteriosus

4.    Agar masyarakat memahami penyakit paten ductus arteriosus

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian

Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu. Bila tidak menutup disebut Duktus Arteriosus Persisten (Persistent Ductus Arteriosus : PDA). (Buku ajar Kardiologi FKUI, 2001 ; 227)

Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah. (Suriadi, Rita Yuliani, 2001; 235)

Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah). (Betz & Sowden, 2002 ; 375)


B.   Patofisiologi

Patofisiologi yang terjadi adalah :

  1. Pirau dari kiri ke kanan, berakibat peningkatan aliran darah ke arteri pulmonalis
  2. Dilatasi atrium kiri  peningkatan tekanan atrium kiri
  3. Peningkatan volume (volume overload) ventrikel kiri
 







Derajat beratnya pirau kiri – kenan ditentukan oleh besarnya defek. Kecuali pada yang non restriktif, pirau ditentukan oleh perbedaan relatif tahanan antara sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru.

Peningkatan tekanan di atium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan dapat memicu terjadinya pirau kiri ke kanan tambahan dari foramen ovale yang teregang/ terbuka (stretched foramen ovale). (Bila volume di atrium kiri bertambah  tekanan bertambah  septum inter atrium akan terdorong ke arah atrium kanan  foramen ovale teregang  terbuka, disebut stretched foramen ovale ).

Pada saat janin/fetus, plasenta adalah sumber prostaglandin utama. Setelah lahir, plasenta tidak ada. Paru-paru merupakan tempat metabolisme prostaglandin. Dengan hilangnya plasenta, ditambah dengan semakin matangnya fungsi paru, maka kadar prostaglandin neonatus akan segera menurun. Maka duktus akan mulai menutup secara fungsional (konstriksi) dimulai dari sisi pulmonal. Penutupan duktus ini dipengaruhi oleh kadar PaO2 ateri, prostaglandin, thromboksan.

Pada neonatus preterm, penutupan duktus terjadi lambat, karena metabolisme/degradasi prostaglandin tidak sempurna disebabkan oleh fungsi paru yang belum matang, dan sensitivitas terhadap duktus meningkat. Respons duktus terhadap oksigen juga tidak baik. Sementara itu, dengan bertambahnnya umur, tahanan vaskular paru akan menurun, maka pirau kiri ke kanan akan bertambah, sehingga muncullah gejala.

Pada usia 2 minggu, duktus akan menutup secara anatomi dengan terjadinya perubahan degeneratif dan timbulnya jaringan fibrotik, berubah menjadi ligamentum arteriosum


C.   Etiologi

Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan :

1.    Faktor prenatal
a.    Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
b.    Ibu alkoholisme.
c.    Umur ibu lebih dari 40 tahun.
d.    Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan insulin.
e.    Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
2.    Faktor genetik
a.    Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
b.    Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
c.    Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.
d.    Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.



D.   Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis PDA pada bayi prematur sering disamarkan oleh masalah-masalah lain dengan prematur (misalnya sindrom gawat nafas). Tanda-tanda kelebihan beban ventrikel tidak terlihat selama 4 – 6 jam sesudah lahir. Bayi dengan PDA kecil mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif (CHF)

1.    Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung

2.    Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di tepi sternum kiri atas)

3.    Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat, Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)

4.    Takhikardia (denyut apeks lebih dari 170), ujung jari hiperemik

5.    Resiko endokarditis dan obstruksi pembuluh darah pulmonal.

6.    Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah

7.    Apnea

8.    Tachypnea

9.    Nasal flaring

10. Retraksi dada

11. Hipoksemia

12. Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru)

(Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2002 ; 376)

 

 

E.   Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan Konservatif : Restriksi cairan dan pemberian obat-obatan : Furosemid (lasix) diberikan bersama restriksi cairan untuk meningkatkan diuresis dan mengurangi efek kelebihan beban kardiovaskular, Pemberian indomethacin (inhibitor prostaglandin) untuk mempermudah penutupan duktus, pemberian antibiotik profilaktik untuk mencegah endokarditis bakterial.

1.    Pembedahan : Pemotongan atau pengikatan duktus.

2.    Non pembedahan : Penutupan dengan alat penutup dilakukan pada waktu

 

F.    Pemeriksaan Diagnostik
1.    Foto Thorak : Atrium dan ventrikel kiri membesar secara signifikan (kardiomegali), gambaran vaskuler paru meningkat
2.    Ekhokardiografi : Rasio atrium kiri terhadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)
3.    Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengeva-luasi aliran darah dan arahnya.
4.    Elektrokardiografi (EKG) : bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar.
5.    Kateterisasi jantung : hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil ECHO atau Doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek tambahan lainnya.
G.   Pengkajian
1.    Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek (sianosis, aktivitas terbatas)
2.    Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi jantung tambahan (machinery mur-mur), edera tungkai, hepatomegali.
3.    Kaji adanya hipoksia kronis : Clubbing finger
4.    Kaji adanya hiperemia pada ujung jari
5.    Kaji pola makan, pola pertambahan berat badan
6.    Pengkajian psikososial meliputi : usia anak, tugas perkembangan anak, koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan penyesuaian keluarga terhadap stress.

H.   Diagnosa Keperawatan
1.    Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung.
2.    Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal.
3.    Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
4.    Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
5.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
6.    Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan.
7.    Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap penyakit anak.
I.      Intervensi
1.    Mempertahankan curah jantung yang adekuat :
a.    Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit
b.    Tegakkan derajat sianosis (sirkumoral, membran mukosa, clubbing)
c.    Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachypnea, sesak, mudah lelah, periorbital edema, oliguria, dan hepatomegali)
d.    Kolaborasi pemberian digoxin sesuai order, dengan menggunakan teknik pencegahan bahaya toksisitas.
e.    Berikan pengobatan untuk menurunkan after load
f.     Berikan diuretik sesuai indikasi.
2.    Mengurangi adanya peningkatan resistensi pembuluh paru:
a.    Monitor kualitas dan irama pernafasan
b.    Atur posisi anak dengan posisi fowler
c.    Hindari anak dari orang yang terinfeksi
d.    Berikan istirahat yang cukup
e.    Berikan nutrisi yang optimal
f.     Berikan oksigen jika ada indikasi
3.    Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat :
a.    Ijinkan anak untuk sering beristirahat, dan hindarkan gangguan pada saat tidur:
b.    Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktivitas ringan
c.    Bantu anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan anak.
d.    Hindarkan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin
e.    Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan / kecemasan pada anak
4.    Memberikan support untuk tumbuh kembang
a.    Kaji tingkat tumbuh kembang anak
b.    Berikan stimulasi tumbuh kembang, aktivitas bermain, game, nonton TV, puzzle, menggambar, dan lain-lain sesuai kondisi dan usia anak.
c.    Libatkan keluarga agar tetap memberikan stimulasi selama dirawat
5.    Mempertahankan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sesuai.
a.    Sediakan diit yang seimbang, tinggi zat-zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang adekuat
b.    Monitor tinggi badan dan berat badan, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk mengetahui kecenderungan pertumbuhan anak
c.    Timbang berat badan setiap hari dengan timbangan yang sama dan waktu yang sama
d.    Catat intake dan output secara benar
e.    Berikan makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk menghindari kelelahan pada saat makan
f.     Anak-anak yang mendapatkan diuretik biasanya sangat haus, oleh karena itu cairan tidak dibatasi.
6.    Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
a.    Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi
b.    Berikan istirahat yang adekuat
c.    Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal


7.    Memberikan support pada orang tua
a.    Ajarkan keluarga / orang tua untuk mengekspresikan perasaannya karena memiliki anak dengan kelainan jantung, mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan
b.    Eksplorasi perasaan orang tua mengenai perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka, dan perasaan tidak mampu
c.    Mengurangi ketakutan dan kecemasan orang tua dengan memberikan informasi yang jelas
d.    Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit
e.    Memberikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalam perawatan anak.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Paten ductus arteriosus merupakan saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendes. Menutupnya ductus arteriosus pada minggu pertama kehidupan yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah.

Penyebab penyakit bawaan jantung belum dapat di ketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor prenatal dan faktor genetic.

Pada bayi prematur sering di samarkan oleh masalah-masalah lain dengan premature (misalnya sindrom gawat  nafas) pemberian endome-thacin (inhibitor prostaglandin) untuk mempermudah penutupan duktus.

 

B.   Saran

Kami selaku penulis menyarankan kepada para pembaca baik individu, keluarga maupun masyarakat serta teman-teman, agar kiranya dapat memperhatikan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah. 

 






DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita, 2001 ; 109)

Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2002 ; 376)